Tuna Sosial di Poliban, salah siapa?



Kampus merupakan kegiatan proses mengajar yang dilakukan dosen kepada mahasiswa agar terciptanya suatu pendidikan. Di samping itu kampus juga harus memiliki rasa nyaman bagi penggunanya agar mereka merasa betah dalam lingkungan kampus.
Berbeda dengan yang terjadi di lingkungan poliban belakangan ini, entah mengapa ada saja beberapa anak kecil yang meminta-minta. Hal tersebut menjadi hal yang tidak enak dipandang karena akan mengganggu kenyamanan khusunya para mahasiswa. Anak kecil tersebut datang melalui tembok yang ada di dekat WC yang secara tidak langsung berbatasan dengan jalan luar. Saat ditelusuri, alasan utama mereka melakukan hal tersebut adalah himpitan ekonomi.

Selain anak kecil tersebut, juga ditemui beberapa pemulung yang mencoba masuk ke dalam lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin.  Biasanya mereka memanfaatkan waktu saat mahasiswa tidak ada lagi jam perkuliahan sehingga mereka dapat masuk ke dalam lingkungan kampus saat keadaan mulai sepi dari aktivitas mengajar, yaitu sekitar siang hingga sore hari.
Ini merupakan bukti kurang tegasnya penjagaan dan pengamanan yang ada di Politeknik Negeri Banjarmasin. Entah mengapa tidak ada tindak tegas dari pihak kampus mengenai kejadian ini, jika saja seandainya terjadi kerusakan maupun kehilangan beberapa infrastruktur kampus, siapa yang harus disalahkan? Apakah para mahasiswanya yang tidak bisa menjaga atau malah sebaliknya penanganan serta penjagaan maupun pengamanan yang kurang? Lalu, siapa yang akan mengalami kerugiannya? Tentu, seluruh mahasiswa poliban dan pihak kampus sendiri yang mengalaminya.
Maka dari itu, harus ada pikir panjang tentang kerugian atau konsekuensi atas kejadian ini. Jangan hanya tutup telinga dan diam, sekarang yang terpenting adalah pihak kampus dapat memperhatikan dan menanganinya dengan cepat dan secara
 tegas.
Tuna Sosial di Poliban, salah siapa? Tuna Sosial di Poliban, salah siapa? Reviewed by Unknown on Selasa, November 03, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar