PERMEN KARET STRAWBERRY CHAPTER 13
“Aku berjanji akan melupakan semuanya, aku tidak ingin lagi mengingat masa lalu, aku lelah dengan semua bayangan masa lalu yang selalu saja terbesit dan membuat aku ingin berlari meninggalkan semua itu. Mengapa orang selalu berkata janji namun tak pernah ditepati? Mengapa semua yang mereka katakan tak pernah sejalur?”, Farrah menghela nafas. Ia memang sudah lelah dengan keadaan yang ia alami dan muak dengan opini bahwa apa yang ia kerjakan tak pernah benar di mata orang lain.
Farrah berlari dan menemukan temannya Andreas sedang duduk di bangku taman. Ia melihat dengan seksama Andreas yang sedang melempari batu-batu kecil di sekitar danau. Nampak jelas jika Andreas sedang bertengkar dengan pacarnya kemudian menyesalinya. Farrah mendekati Andreas dari belakang “Ndre, lo baik-baik aja kan, murung aja, sini cerita sama gua“, Farrah duduk di sebelah Andreas dengan jarak yang tidak terlalu dekat “Gini Far, lu pasti tau gue lagi kenapa kalo gua kaya gini, gua bingung apa yang mesti gua lakuin, Septi lari gitu aja. Gua telpon ngga diangkat, bingung gua nih Far”, Farrah menepuk pundak Andreas “Gini sekarang lo lebih baik datangin deh rumah pacar lo, bawain apa kek, bunga, coklat atau apa gitu yang spesial, gua yakin kalo lo beneran niat minta maaf dia pasti maafin kok”, ujar Farrah “bener nih Far, okedeh makasih gua otw dulu” Andreas bergegas pergi meninggalkan Farrah tanpa sempat bertanya ada apa dengan Farrah.
Farrah tampak melamun sembari duduk di kursi. Ia berpikir lagi bagaimana cara Ia bertindak. Tanpa Farrah sadari, seseorang menepuk pundaknya dari belakang dan menutup matanya kemudian berbisik “tebak aku siapa ?”. Farrah pun berbalik sambil membuka dekapan tangan yang ada di matanya. Samar-samar Farrah melihat sosok seorang lelaki di belakangnya “tak berubah dari yang sebelumnya selalu menyendiri“, ujar lelaki itu dengan senyuman kecil. “Kamu siapa ?”, tanya Farrah. “ Kau tak mengenalku ? Ini aku Dimas, teman masa kecilmu, lupa? Ini lihat kalung ini, kalung liontin yang selalu kubawa ke mana pun aku pergi. Kau tau, aku merindukan mu Far”, ucap Dimas. Farrah tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia pun menangis. Ia tak peduli dengan orang yang ada di depannya kini. Seorang lelaki yang ia rindukan ternyata berada tepat di hadapannya dan sedang menatap matanya. Dimas yang tak tega melihat Farrah menangis memeluk Farrah dan Farrah terus menangis dalam dekapan Dimas seakan tak yakin dengan apa yang sedang terjadi. “Benarkah ini? Apakah ini hanya mimpi seperti yang sudah-sudah?”,gumam Farrah
PERMEN KARET STRAWBERRY CHAPTER 13
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Kamis, Februari 01, 2018
Rating:
Tidak ada komentar