Pementasan “Cancut Naik ka Sampiran” oleh Teater Wasi Putih Poliban
Perhelatan Festival Teater Si Palui kembali
digelar. Acara diadakan untuk memperingati 19 tahun rangka Aruh yang ke-9
Sanggar Titian Barantai. Festival kali ini diselenggarakan dengan mengusung
tema "Lestarikan Budaya Selamatkan Generasi Banua" yang berlangsung
dari 27-29 April 2018 di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Kalsel Pukul 08.00-22.00
WITA. Festival ini berlangsung selama 3 hari di mana ada 18 grup teater yang berpartisipasi,
diantaranya yaitu Sanggar Waluh Juai, Kasadipa, Sanggar Kereta, Sanggar
Kalakai, Teater Awan dan TWP Poliban yang tampil pada pada Jum'at tadi (27/04) Pukul 21.30-22.30 WITA.
TWP kembali berpartisipasi dalam festival ini setelah
tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 tidak
berpartisipasi. Pementasan TWP kali ini mengusung tema “Cancut naik ka
Sampiran” karya Muchlidani dan Harryrul Rachman serta disutradarai oleh
Harryrul Rachman. “Cancut” yang berkonotasi tidak baik, “sampiran” berarti
tempat bersih di mana benda yang tidak semestinya justru berada di tempat
bersih. Jadi, “Cancut Naik ka Sampiran” bermakna jangan sampai orang yang tidak pantas menjadi
pemimpin justru menjadi pemimpin.
Pementasan yang disuguhkan oleh TWP sendiri sukses
menarik antusiasme para penonton. Gelak tawa terdengar dari para penonton saat
aktor-aktor yang berperan memerankan adegan komedi, apalagi saat scene si Pembakal ditakut-takuti oleh
Palui dan kawan-kawan yang berpura-pura menjadi sosok spiritual (hantu). Memang,
pementasan yang mengangkat aspek politik demokrasi ini dikemas dengan scene-scene humor yang apik. Aktor utama dalam pementasan ini
tentunya adalah Si Palui yang diperankan oleh Gusti Pitriadi Noor. Pada akhir
pementasan, riuh tepuk tangan penonton terdengar. Tak lupa juga disampaikan
pesan moral dari pementasan tersebut.
Reporter : Esa Gita Shandy P & Salna Azzahra
Foto : M. Fachrido Noval Ilham
Editor : Dina Emelda
Pementasan “Cancut Naik ka Sampiran” oleh Teater Wasi Putih Poliban
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Sabtu, April 28, 2018
Rating:
Tidak ada komentar