Bahasan e-Sport di Hari Olahraga Nasional 2019 dalam Simposium


Dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 beberapa rangkaian acara telah direncanakan di Kota Banjarmasin. Puncak acara akan diselenggarakan pada hari Minggu di Menara Pandang Siring. Sehari sebelumnya Kemenpora melalui Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga  menyelenggarakan “Simposium Kajian Lintas Perpektif e-Sport dalam Paradigma Keolahragaan Indonesia” dengan mengangkat tema "Interpretasi e-Sport Dalam Wacana Keolahragaan Nasional", Sabtu (7/9/2019) di Rattan Inn, Banjarmasin.
Seperti yang kita ketahui isu seputar e-Sport memang sedang hangat akibat perkembangan teknologi itu sendiri, meningkatnya jumlah gamers Indonesia yang menyentuh angka 34 juta hingga maraknya kompetisi e-Sport belakangan, ditambah lagi dengan dimasukkannya e-Sport dalam Olimpiade SEA Games.  Meski begitu pro dan kontra mengenai hal ini terus berkembang di dalam masyarakat, oleh karena itu diselenggarakan simposium sebagai referensi menelaah dan bahan pengambilan keputusan. Seperti layaknya arti simposium sendiri acara ini diisi oleh beberapa narasumber dari berbagai bidang berbeda yang memberikan pidato singkat seputar e-Sport yang mana selanjutnya akan dimintai respon dari para panelis dan hadirin berupa saran atau semacamnya.
Kegiatan Simposium berlangsung dalam 2 sesi dengan pembahasan yang berbeda. Pada sesi pertama membahas tentang e-Sport Dalam Perspektif Keolahragaan dan sesi kedua tentang Tantangan dan Peluang Masyarakat Dalam Perkembangan e-Sport. Yang disampaikan dari berbagai sudut pandang keilmuan yaitu Ilmu e-Sport, Keolahragaan, Sosiologi, Kesehatan, Ekonomi Bisnis, Teknologi, Psikologi, dan Standarisasi Keolahragaan. Sedangkan Narasumber non Panelis dari unsur Budaya dan Fatwa Agama (MUI).
Peserta yang diundangpun beragam mulai dari Dispora Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan kota Banjarmasin, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi IX, Kemenristek, Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) , Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Atlet juara Counter Strike Global Offensive (CSGO),  Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK), Indonesia e-Sport Assosiation (IeSPA), Perusahaan Game Garena dan unsur – unsur lainnya.
Acara ini dikatakan sangat lengkap dan dekat dengan masyarakat karena tak hanya narasumber diatas yang memberikan pendapat tapi tamu undangan seperti para pemain e-Sport, guru olahraga, orang tua pemain, pelajar, hingga salah satu pembicara dari perusahaan pembuat game Freefire dan Arena of Valor yaitu Garena ikut memberikan pendapat. Dan sebagai rumusan, simposium memaparkan bahwasannya e-Sport belum diakui sebagai olahraga karena belum memenuhi beberapa kriteria. Dan lagi mengenai pro kontra terkait, bisa kita akui bahwa perkembangan e-Sport tak dapat dihindari atau dilarang tetapi perlunya wadah dan pengawasan yang jelas. Meski memberi dampak negatif seperti kecanduan yang mengakibatkan buruknya performa akademik, malas beraktifitas fisik, sulit bersosial, dan lainnya. Tapi apabila diberi pengawasan yang jelas e-Sport dapat membawa dampak positif pula seperti meningkatkan fungsi kognitif, softskill, dan kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat. E-Sport bisa menjadi industri, lapangan kerja, karier dan penghasilan yang potential asal  didukung dengan standarisasi.
Untuk kedepannya kita sebagai masyarakat perlu melihat dan menilik  kebijakan yang akan dibuat mengenai e-Sport, tanpa terlebih dahulu menilai e-Sport hanya membawa dampak negatif. karena itu adalah paradigma lama, seiring perkembangan teknologi e-Sport mulai memberikan  manfaat, dan banyak alasan seseorang mendalami e-Sport entah sekedar rekreasi atau sumber penghasilan. Karena bagi mereka e-Sport bukan sekedar kegiatan bermain.

Reporter : Muhammad Nurul Ikhsan
Bahasan e-Sport di Hari Olahraga Nasional 2019 dalam Simposium Bahasan e-Sport di Hari Olahraga Nasional 2019 dalam Simposium Reviewed by LPM Lensa Poliban on Minggu, September 08, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar