Kabut Asap Picu Simpati Mahasiswa
Sudah satu bulan lamanya Kalimantan Selatan
diselimuti kabut asap. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya hutan dan lahan
gambut yang terbakar atau mungkin sengaja dibakar oleh oknum tertentu yang
ingin membuka lahan. Hal ini tentunya berdampak bagi kesehatan udara yang kita
hirup, udara menjadi semakin tercemar. Akibatnya, masyarakat ramai mendatangi
rumah sakit, klinik kesehatan, dan puskesmas dikarenakan musibah kabut asap
ini. Puluhan ribu warga terindikasi terkena penyakit ISPA.
Selasa (24/9/2019) lalu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan berbondong-bondong mendatangi kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan untuk
menyuarakan aspirasinya. Seruan Aksi Karhutla yang dilakukan oleh Aliansi
Mahasiswa Kalimantan Selatan ini mengusung 5 poin tuntutan yaitu :
- Menuntut pemerintah daerah dan pemerintah pusat bertindak serius dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Selatan.
- Menuntut pemerintah daerah dan pemerintah pusat melakukan pengawasaan secara berkala serta melakukan pencegahan terhadap lahan gambut atau lahan yang rentan terbakar agar karhutla tidak menjadi bencana tahunan.
- Menuntut pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga medis serta obat-obatan di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mengenai penyakit yang datang akibat pembakaran hutan dan lahan yang ada di Kalimantan Selatan.
- Menuntut Presiden Joko Widodo menunaikan janjinya ingin mencopot Pangdam, Kapolda hingga Danrem yang tidak becus atasi kebakaran hutan dan lahan.
- Menindak tegas dan usut tuntas para pelaku pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Aliansi Mahasiswa se-Kalimantan Selatan saat menyuarakan aspirasi di depan kantor Gubernur Kalimantan Selatan |
Mahasiswa sempat geram dikarenakan tidak dapat
bertemu dan berbicara langsung dengan
Bapak Gubernur. Namun, tidak berselang lama Bapak H. Sahbirin Noor, S.Sos, M.H
selaku Gubernur Kalimantan Selatan mau menemui kerumunan massa yang menunggu
tepat di depan gedung kantor gubernur dan menjawab setiap tuntutan yang
diajukan oleh mahasiswa.
Berbagai cara sudah ditempuh oleh pemerintah
agar bencana kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap ini dapat
teratasi. Pihak kepolisian juga telah mengamankan setidaknya 21 oknum yang
menjadi dalang penyebab kebakaran hutan dari 13 Kabupaten/Kota, yang 2
diantaranya merupakan korporasi, kuat diduga 2 orang tersebut merupakan
perusahaan kelapa sawit yang ingin membuka lahan perkebunan.
Bapak Gubernur juga sudah menghimbau kepada
Bupati/Walikota daerahnya masing-masing untuk turun ke lapangan guna melihat
langsung keadaan yang terkena dampak kebakaran hutan dan diharapkan dapat
mengatasinya secara langsung. Menurut data dari BPBD (Badan Penanggulangan
Bencana Daerah) seluas 446.000 hektare lahan yang terbakar dan terus bertambah
setiap harinya.
Ditulis oleh : Esa Gita Shandy
Fotografer : Ranggana Setiadi
Fotografer : Ranggana Setiadi
Kabut Asap Picu Simpati Mahasiswa
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Sabtu, September 28, 2019
Rating:
Tidak ada komentar