Liontin-nya

 

https://id.pngtree.com/

Sudah sekian lama aku kuliah di kampus baruku ini, hari-hari sebelumnya memang tidak ada yang aneh sama sekali tetapi hari ini aku melihat seorang gadis di halte depan fakultasku, tapi kurasa dia bukan salah satu mahasiswi di sini. Ya, gadis itu semampai denganku, rambutnya berwarna pirang, matanya yang sipit dan bagiku dia sangat cantik. Tetapi ada yang aneh, dia terus memandang liontin yang baru kupakai hari ini dari halte hingga di dalam bus. Dan kurasa dia menyukai liontin ini, secara liontin ini pemberian nenekku, memang sih umur liontin ini sudah sangat tua tetapi warnanya sangat indah dan akan menyala di dalam kegelapan.

 

Sudah satu minggu berlalu dan aku selalu mimpi buruk di setiap tidur. Tidak hanya itu, gadis berambut pirang yang pernah kutemui di halte selalu muncul di dalam mimpiku dan selalu memandang liontin pemberian nenekku ini. Tepat pada hari ini aku berulang tahun ke 20 tahun tetapi aktivitasku selalu sama seperti biasanya yaitu pergi ke kampus. Ketika pulang aku bertemu gadis yang pernah kutemui satu minggu yang lalu di halte, perilakunya tetap sama. Dia terus memandang liontin ini, dan rasanya agak kurang baik kalau aku tak mengajaknya berkenalan. Aku pun mendekatinya “Hai” sapaku.

 

Gadis berambut pirang itu hanya membalasku dengan sebuah senyuman tipis, “Hai, aku Alex. Aku sangat tidak asing melihatmu, bolehkah kita berkenalan?”

 

Gadis itu memandangku datar “Namaku Anne,” ucapnya.

 

Tiba tiba kepalaku sangat pusing dan pandanganku tiba-tiba menghitam, tanpaku sadari aku terjatuh di tanah saat baru berkenalan dengan gadis berambut pirang itu.

 

Aku terbangun dan ada wajah perempuan di depanku sangat dekat, wajahnya sangat hancur dan sangat mengerikan, aku pun langsung berteriak sangat keras, ternyata itu hanyalah sebuah mimpi dan aku pun langsung terbangun dari pingsan. Tapi anehnya saat aku terbangun, aku sudah berada di kamar nenek. Ya, nenek yang memberikan liontin yang kupakai ini. Aku sangat kebingungan dan mendatangi nenek yang ternyata sedang asik menonton televisi di ruang tamu. “Nek, kok aku bisa disini sih?” tanyaku sangat kebingungan.

 

Tetapi nenek hanya membalasnya dengan santai, “panjang ceritanya, sana dih cuci muka dulu.”

 

Aku pun langsung pergi ke dalam kamar mandi untuk cuci muka, tiba-tiba pintu kamar mandi tertutup sangat keras. Aku sangat kaget tetapi mencoba untuk tetap tenang, kubasahi mukaku dan kurasa ada yang menatap dari belakang, kucoba toleh ke belakang ternyata tidak ada siapa siapa, tiba-tiba saat kutolehkan ke depan cermin, aku melihat wajah Anne di cermin sangat menyeramkan dengan muka pucat dan mata yang merah sedang menatapku sangat tajam. Karena kaget aku berteriak sangat keras hingga nenek datang menghampiri ku di kamar mandi.

 

“Kamu ngeliat Anne ya?” ucap nenek dengan santai. Aku sangat kaget nenekku mengetahui nama gadis yang kutemui di kampus sore tadi, padahal aku tidak pernah bercerita sama sekali tentangnya.

 

“Nenek kenal?” tanyaku bingung.

 

Nenek pun langsung menarikku ke ruang tamu dan langsung menyuruhku duduk di sofa dan tiba tiba nenek memberikan kusebuah foto kusam di mana di dalam foto tersebut ada dua bayi yang salah satunya menggunakan liontin yang kupakai ini. “Kamu tau liontin yang kamu curi itu milik Anne!” ucap nenek sangat tegas. Ya benar, aku tidak dikasih nenek tapi aku mencurinya ketika sedang bermalam di rumah nenek minggu lalu.

 

“Maaf, Nek aku tidak bilang perihal liontin ini, tapi kenapa Nenek kenal dengan Anne?” tanyaku kebingungan.

 

Nenek mendekatiku dan menunjuk foto di hadapanku sambil berkata, “Jadi bayi perempuan yang menggunakan liontin ini adalah kembaranmu dan sebenarnya kamu dilahirkan kembar pengantin tetapi Tuhan sangat sayang dengannya, jadi Tuhan ambil dia kembali ketika baru dilahirkan. Ibu dan ayahmu memberikan liontin ini kepadanya dan mereka memberikannya nama dengan nama Anne Margareta.”

 

Aku sangat kaget dan masih tidak percaya dengan hal itu, tiba-tiba lampu rumah nenek mati dan Anne muncul di depan televisi sambil tersenyum tipis dan menghampiriku sambil menunjuk ke arah liontin yang kupakai ini. Nenek menyuruhku mengembalikan liontinnya kepada Anne. Kulepaskan liontin itu lalu kuberikan kepada Anne dan tiba-tiba dia langsung menghilang dalam sekejap mata. Aku masih kebingungan dan masih tidak percaya dengan hal ini, lalu nenek memelukku dengan sangat kuat sambil menangis dan berkata “Akhirnya kamu bertemu dengan kembaranmu yah.”


    Karya : Muhammad Saufi


Liontin-nya Liontin-nya Reviewed by LPM Lensa Poliban on Selasa, Februari 07, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar