Pejuang Masa Depan


https://id.pngtree.com/


Namaku Arini Sabella Putri atau sering dipanggil Arini, sekarang aku mahasiswi semester 2 di suatu universitas ternama di Jakarta, namun jika kalian mendengar kata universitas ternama mungkin sebagian dari kalian menyangka aku adalah anak dari orang yang berada. Nyatanya perkiraan kalian salah, aku dari anak yang sederhana ayahku hanya seorang pemulung jalanan, sedangkan ibuku hanyalah penjual gorengan keliling. Namun, aku tetap bersyukur dapat diberi kesempatan untuk menimba ilmu disini dengan bantuan pemerintah yaitu beasiswa.

Dengan keterbatasan ekonomi, awalnya pun aku sudah bilang dengan kedua orang tuaku bahwa aku ingin fokus untuk bekerja saja, kuliah tidaklah terlalu kuharapkan ucapku kepada mereka, namun tidak pernah kubayangkan ayahku berucap “Nak, kamulah anak satu-satunya kami, kamu harapan kami, kuliah lah Nak Allah pasti membantu kita, Allah tidak pernah tidur Nak, asal kamu yakin atas niat baikmu itu,” Tersentak aku terdiam sampai tidak tersadar air mataku jatuh di pipi mungilku ini, bagaimana tidak aku tidak pernah memikirkan hal seperti itu sebelumnya, aku berpikir dengan aku tidak melanjutkan pendidikanku ke jenjang lebih tinggi akan membuat keluarga ini lebih baik, nyatanya ada harapan kedua orang tuaku di pundakku yaitu melanjutkan pendidikanku di bangku perkuliahan.

Setelah mendengar hal itu, dengan kegigihan serta tekad yang kuat aku belajar untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah, paling tidak aku bisa mengurangi beban dari kedua orang tuaku, akhirnya pengumuman kelulusan itu tiba dan nama ku ada disitu “Arini lolos Buu, Arini loloosss,” ucapku sambil berlari dan memeluk ibuku yang terlihat sedang membereskan tempat penggorengan, ibuku langsung menangkap pelukanku dan berkata “Selamat anakku, selamat atas perjuanganmu.” Saat itu semakin kuat pelukanku terhadap ibuku, akupun tidak dapat berkata berkata-kata lagi selain menangis dipelukan ibuku.

Hari pertama masuk ke dalam dunia perkuliahan, awalnya dengan hati yang sumringah aku meminta restu oleh kedua orang tuaku untuk berangkat ke kampus impianku, kampus yang sejak dulu aku idamkan sampai kukira tidak akan pernah terjadi, namun aku percaya bahwa semua hal yang ada didunia tidak ada yang tidak mungkin. “Nak, hati-hati di jalan ya, benar-benar kuliahmu. Makan bekalmu ini ya, Nak, benar-benarlah cari teman, jaga pergaulan Nak,” ucap Ayah sambil memberikan tangannya untuk memberikan restu bagi anak perempuan satu-satunya ini.

“Iya Ayah dan Ibu jangan khawatir Arini siap menggemparkan dunia,” sontak ayah dan ibuku tertawa mendengar perkataan polos dari diriku sendiri, sampai aku bergumam dalam hati “Ya Allah jangan jemput mereka sebelum hamba bisa membuat mereka bahagia melebihi sekarang, aku akan berjuang untuk masa depanku nanti, pasti.” Sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke mereka akupun pergi meninggalkan rumah.

Setelah hampir setengah jam perjalanan, aku tiba di kampus universitas ternama di Jakarta, betapa kagumnya aku melihat bangunan semegah dan seluas ini, aku pun sangat bersemangat untuk memasuki ruang kelas yang telah diinformasikan oleh kampus melalui grup chat. Namun, senyumku memudar melihat teman-teman sebayaku yang melihatku dengan tatapan tajam, aku bertanya dengan diriku sendiri “Ada apa dengan diriku? Apakah ada yang salah?” begitulah kira-kira, namun aku mencoba untuk berpikir semuanya baik-baik saja.

Tidak lama dosen kami pun datang dan hari ini hanyalah perkenalan, selanjutnya kelas berakhir, aku membuka bekal yang dibuatkan oleh ibuku, sederhana namun penuh arti. Saat aku makan ada salah satu teman sekelasku yang menertawakan dan berbisik kepada teman-temannya, namun bisikannya dapat kudengar bahwa mereka mengejekku karena aku sudah kuliah namun membawa bekal seperti anak SD. “Ah sudahlah bukan urusanku, lagi pula uang jajanku dapatku gunakan untuk hal lain,” ucapku sambil terus memakan bekalku.

Setelah kuliah berakhir aku tidak langsung pulang, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk jalan-jalan santai mengelilingi kampus, aku terhenti di depan mading kampus dengan brosur tentang lowongan pekerjaan untuk mahasiswa yaitu menjadi guru les privat, sejenak aku berpikir “Aku coba aja kali ya? Aku juga senang dengan anak-anak serta pekerjaannya juga tidak terlalu berat,” langsung aku save nomor dari brosur tersebut. Dengan hati yang bangga aku memberi tahu kepada kedua orang tuaku bahwa aku diterima bekerja menjadi guru les privat, lagi-lagi senyuman dari merekalah penguatku hingga sekarang.

Ku jalani hari-hariku dengan tetap semangat, sulit rasanya ketika aku harus membagi waktuku antara perkuliahan dan pekerjaanku. Habis selesai perkuliahan, aku bergegas pergi ke tempat les dimana aku mengajar anak-anak SD, pikiran ku yang sudah mumet karena kuliah, selalu terbayarkan melihat tingkah laku anak muridku yang menggemaskan, rasanya aku sangat menyukai hal ini sampai aku tidak menyangka seorang Arini anak pemulung jalanan bisa berkuliah di universitas ternama sambil bekerja sebagai guru les, dan ternyata lamunan kubuyar setelah anak muridku memanggilku “Bu Arini, kenapa Ibu menangis?” Aku terkejut ternyata lamunanku tadi membuat aku menangis, aku hanya membalas dengan senyuman kepada salah satu anak muridku itu. Dari kisahku ini, aku selalu bersyukur karena mempunyai keluarga yang mendukungku dengan apapun yang aku kerjakan, merekalah penyemangat diriku untuk mengejar masa depan, menjadi pejuang masa depan bukanlah hal yang mudah, harus ada yang perlu dikorbankan. Sekarang, aku lagi duduk di kamar sambil melihat cermin serta seraya berkata “Bahu seorang Arini haruslah tetap kuat, bahwasannya tidak semua perjalanan akan lurus-lurus saja Arini, masih banyak rintangan-rintangan ke depannya, makin banyak yang tidak menyukaimu, tetaplah diam serta bergerak semampumu, kamu pasti bisa Arini!” Mengakhiri kata-kata itu aku tersenyum, seolah bangga dengan diriku bertahan hingga sekarang, semoga aku tetap menjadi diriku sendiri dan perjuanganku tidak akan sia-sia untuk masa depan ku.

Karya : Nor Nabila
Pejuang Masa Depan Pejuang Masa Depan Reviewed by LPM Lensa Poliban on Selasa, Februari 07, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar