Mengundang Gelak Tawa Penonton, TWP Poliban Sukses Laksanakan PENGUMBAR TERSIPU VII
Sudah menjadi agenda tahunan Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Wasi Putih Politeknik Negeri Banjarmasin (UKM TWP Poliban) mengadakan Pentas Pengurus Baru Teater Wasi Putih Jilid VII (Pengumbar Tersipu VII). Kali ini mereka mempersembahkan naskah yang berjudul “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” karya dari Seno Gumira Ajidarma serta adaptasi dari Gusmel Riyadh. Pementasan ini disutradarai oleh Muhammad Adlu Qalbi.
Naskah ini dipilih untuk dipentaskan oleh TWP Poliban karena berkaca pada keadaan di zaman sekarang dimana tindakan asusila merajalela sehingga menjadi kebiasaan yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Naskah ini memiliki pesan penting agar masyarakat sadar akan tindakan asusila dalam bentuk kehidupan sehari-hari dan dapat menanggulanginya.
Di balik ulasan singkat tentang naskah ini, pastinya tidak akan terjalankan tanpa ada pemain - pemain di dalamnya seperti Pak RT dimainkan oleh Muhammad Fathurrahman, Hansip yang dimainkan oleh Muhammad Rafli Ramadhan, Zus diperankan oleh Nulia Kristiani, pemeran ibu - ibu Sakinah diperankan oleh Hairunnida Hasanah, Wati diperankan oleh Saniah, serta Jamilah diperankan oleh Rosa Erviani, selain itu pula ada pemeran Bapak - Bapak yaitu Jali diperankan oleh Dimas Raditya Pratama, Ipul diperankan oleh Muhammad Rizki dan Bahran diperankan oleh Arjuna Trinanda Laksono. Pemain - pemain inilah yang menghidupkan pementasan dengan wataknya masing - masing.
Dari naskah serta pemain pementasan ini mengupayakan kerja kerasnya untuk menampilkan pementasan yang sungguh memukau penonton hingga sukses menimbulkan gelak tawa penonton dari beberapa scene pementasan. Pemain mampu menyampaikan pementasan bertajuk sosial yang dikemas dalam bentuk komedi ini dengan baik sehingga penonton pun dapat memaknainya.
Sebuah pementasan pasti memerlukan proses sebelum ditampilkan, TWP Poliban sendiri mempersiapkan pementasan ini 3 bulan sebelumnya tepatnya dari bulan Juli. Dikarenakan penggarapan teater ini semuanya digarap oleh pengurus baru Teater Wasi Putih yang belum banyak memiliki pengalaman dalam hal pementasan sehingga memerlukan proses yang panjang.
Namun, dengan pengalaman baru mereka disambut hangat oleh antusiasme penonton sampai tiket yang terjual sekitar 220 tiket dengan HTM 12.000 serta OTS 15.000 serta mereka di awal memberikan promo dengan harga tiket 10.000 yang sangat terjangkau bagi mahasiswa yang membuat penonton antusiasme untuk nonton dari pementasan untuk pementasan ini juga dilaksanakan di Gedung Serba Guna Poliban.
Dengan melihat antusiasme penonton dari awal hingga akhir waktu pementasan “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” dari TWP Poliban sendiri puas dengan terbayarnya kerja keras mereka. Selain itu pula pesan yang ingin disampaikan juga tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Hal ini pastinya membuat harapan untuk pementasan kedepannya dengan penuturan langsung dari Syifa Al Hikami selaku Ketua Umum Teater Wasi Putih, “Dari saya untuk pementasan dari Teater Wasi Putih kedepannya semoga bisa membawakan karya - karya yang lebih spektakuler, membawakan karya - karya yang memiliki pesan - pesan tersirat yang lebih mendalam dan karya - karya yang dapat menyadarkan penonton tentang apa yang kita alami pada saat,” tuturnya.
Penulis: Maulidina Maulani & Nor Nabila
Tidak ada komentar