Mendukung Digitalisasi, Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Jalin Kerjasama dengan Poliban
Era sekarang sebagian besar masyarakat muslim menganggap peranan pondok pesantren sebagai lembaga dakwah dan pendidikan islam yang sudah menjadi sangat krusial. Beranjak dari itu, Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) adalah organisasi yang mewadahi pondok pesantren di Indonesia yang berperan dalam pemberdayaan pesantren melalui berbagai program pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya. Untuk itu perlu adanya promosi yang menyangkut pada media digital untuk mengembangkan produk yang telah mereka jalankan sekarang dikarenakan adanya dorongan dari pemerintah.
Untuk memberikan kepastian hukum secara legalitas, Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Selatan (KalSel) dan Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) telah resmi menandatangani nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama (MOU) mengenai pembuatan website yang berlangsung pada hari Rabu, 27 Maret 2024 di ruang Multimedia Politeknik Negeri Banjarmasin.
Penandatanganan perjanjian Kerjasama ini diwakilkan oleh Joni Riadi, S.ST., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin, M. Helmy Noor, S.ST., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Fuad Sholihin, dan S.T., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. Sedangkan dari pihak IPI KalSel diwakilkan oleh H. Edi Setia Utomo selaku Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pesantren Indonesia.
Bukan pertama kalinya IPI KalSel menjalin Kerjasama dengan pihak kampus, pasalnya sebelum menjalin Kerjasama dengan Poliban mereka juga pernah berkolaborasi dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kali ini IPI memperluas jaringan Kerjasama dengan Pendidikan vokasi untuk membantu pondok-pondok pesantren mengenai beberapa website atau hal-hal terkait digitalisasi.
Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah IPI KalSel yaitu H. Edi Setia Utomo mengatakan, “Kerjasama ini merupakan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan bagi Poliban dan IPI KalSel. Dengan adanya Kerjasama ini Poliban dapat meningkatkan kredibilitas, begitu juga IPI KalSel dapat terbantu dengan adanya pembuatan website untuk menjalankan program One Pesantren, One Product (OPOP). Website ini kurang lebih semacam marketplace untuk mempromosikan lembaga dan produk-produk yang dihasilkan pondok pesantren”. Selain itu, “Pemerintah juga mendorong supaya bisa mandiri secara ekonomi dan punya usaha agar mendapatkan hasil yang bisa membantu operasional pondok pesantren dan meningkatkan kesejahteraan para santri-santri”, lanjutnya.
Dengan adanya bentuk kerjasama ini diharapkan, “Ketika lulus dari pondok pesantren nantinya para santri tidak hanya dibekali ilmu agama melainkan juga keterampilan-keterampilan fungsional yang telah didorong oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Selatan”, tutupnya.
Penulis : Arsyla Aika Nurrizky Hidayat, Muhammad Irfan Akbar
Tidak ada komentar