Pemberhentian Pengurus BEM Poliban Kembali Terjadi, Benarkah Ada Masalah Internal?
Setelah menghebohkan akun Instagram BEM Poliban pada akhir 2023 lalu, yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi dan Menteri Sosial dan Masyarakat. Kali ini giliran staff BEM Poliban diberhentikan.
Sabtu (16/3) Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin (BEM Poliban) kembali dihebohkan dengan adanya postingan pemberhentian anggota kabinet Satya Abhiyakta yang diunggah pada akun Instagram. Staf tersebut yaitu Muhammad Dzakwan Ghoniyadi sebagai Staf Sosial Masyarakat.
Dalam postingan menyebutkan bahwa hal tersebut adalah pemberhentian secara tidak terhormat. Menurut informasi yang kami dapat dari Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) yaitu Muhammad Noor Firjatullah atau akrab disapa Firja, “Alasan utama Staff kabinet Satya Abhiyakta tersebut diberhentikan adalah karena ketidak aktifannya dalam kepengurusan dan tidak adanya kontribusi selama beberapa bulan terakhir.”
Keputusan pemberhentian staf ini sesuai kesepakatan dari Menteri Sosial Masyarakat, Jenderal, Presiden Mahasiswa, dan Wakil Presiden Mahasiswa. “Sebelum diberhentikan, pihak BEM sudah memberikan surat peringatan 1 sampai 3 tetapi tidak pernah digubris oleh yang bersangkutan. Sejauh ini juga dari pihak BEM belum ada rencana untuk reshuffle, kemungkinan hanya akan ada Menteri Sosial Masyarakat saja tanpa ada staff,” ungkap Firja.
Sejak pertengahan Februari Keputusan pemberhentian Muhammad Dzakwan Ghoniyadi sebagai Staff Sosial ini sudah diambil, tetapi Surat Keputusan (SK) baru keluar pada tanggal 28 Februari 2024. “Sesuai kesepakatan bersama apabila ada yang mengundurkan diri ataupun keluar dari kepengurusan maka SK dan foto pihak terkait akan di upload di sosial media,” jelas Firja.
Sejauh ini sudah ada beberapa anggota dan staff yang mengundurkan diri, perlu dipertanyakan apakah sebenarnya terjadi kurangnya bonding antar pengurus atau ada masalah internal lainnya. “Tidak ada masalah internal yang terlalu signifikan, hanya terjadi permasalahan internal yang kebanyakan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lain alami, bukan suatu hal yang krusial,” tutupnya.
Walau hal tersebut merupakan hal yang wajar pada sebuah organisasi, dengan adanya pemberhentian ini diharapkan kinerja BEM Poliban tetap dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada warga Poliban walau menuju gerbang terakhir mereka. Kedepannya, semoga BEM Poliban dapat lebih selektif dalam memilih anggota dan staff nya agar kejadian yang serupa tidak terulang kembali.
Tidak ada komentar