Program VSGA: Membantu Talenta Muda Berkembang melalui Sertifikasi Berbasis Kompetensi
Program Vocational School Graduate Academy (VSGA) merupakan inisiatif dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) yang bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada lulusan sekolah vokasi. Dalam program ini, peserta akan mengikuti pelatihan sesuai dengan skema yang dipilih, serta menjalani proses sertifikasi untuk menguji kompetensi yang telah mereka pelajari. Jika dinyatakan kompeten, peserta akan mendapatkan sertifikat berbasis kompetensi nasional yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Siti Mariam, Mahasiswi semester 4 dari Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Jurusan Teknik Elektro merupakan salah satu peserta yang mengikuti kegiatan program VSGA tersebut. Ketertarikan Mariam terhadap VSGA didorong oleh skema yang sejalan dengan program studi yang ia ambil, yakni Teknik Informatika. Selain itu, sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP menjadi daya tarik tersendiri, karena dianggap penting untuk memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah, program ini juga sangat berguna untuk menguji dan mengembangkan kemampuan para peserta. Motivasi untuk mengikuti program ini ada pada penuturannya, "Motivasi utama saya dalam mengikuti VSGA adalah untuk memperdalam ilmu melalui pelatihan yang ditawarkan dalam skema yang saya pilih, saya yakin bahwa pengetahuan dan sertifikasi ini akan sangat berguna bagi karir saya di masa depan," ujar Mariam.
Setelah sebelumnya mengikuti skema Junior Mobile Programmer, Mariam memutuskan untuk memilih skema Junior Web Developer pada batch kali ini. Keputusan ini diambil karena keinginannya untuk memperluas pengetahuan dalam pembuatan web di bidang Teknologi Informasi. Dengan mempelajari lebih dalam tentang web development, Mariam berharap dapat meningkatkan keterampilannya dan dapat menambah nilai tambah dalam persiapan untuk memasuki dunia kerja.
Persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti pelatihan meliputi penyediaan alat-alat penunjang seperti laptop dengan spesifikasi yang disarankan, dan perangkat lunak yang diperlukan. Namun, pelaksanaan program secara online menghadirkan tantangan ataupun hambatan tersendiri dalam mengikuti pelatihan ini, yaitu rasa malas dan kecenderungan menunda-nunda tugas yang harus diatasi peserta selama mengikuti pelatihan.
Pada Program VSGA tidak hanya menawarkan pengetahuan teknis, tetapi juga memberikan kesem-patan untuk mengenal lebih jauh tentang dosen dari program studi lain. Untuk harapan kedepannya Mariam menuturkan, “Semoga VSGA juga dapat menekankan pengembangan soft skills seperti kerja sama tim karena selama ini VSGA hanya dilakukan per individu dalam pelatihannya. Untuk diri saya sendiri mungkin lebih banyak belajar lagi untuk manajemen waktu agar lebih produktif dan efisien dalam menyelesaikan tugas dan proyek,” tutupnya.
Robi, mahasiswa semester 6 yang berkuliah di Poliban dengan Jurusan Teknik Elektro juga ikut andil dalam program VSGA ini, alasannya tidak lain tidak bukan adalah keinginan yang besar untuk memperdalam keterampilan desain grafis dan mendapatkan sertifikasi yang diakui secara Nasional. Skema yang dipilih Robi merupakan skema Junior Graphic Designer, sesuai dengan minat dan bakat yang ia ingin perdalam di bidang tersebut. “Skema Junior Graphic Designer saya pilih karena saya memiliki minat dalam bidang visual dan kreatif, selain itu skema ini menawarkan materi yang relevan dan praktis juga berguna bagi karir saya di masa depan,” ungkap Robi.
Robi mempersiapkan banyak hal sebelum mengikuti VSGA ini, mulai dari melakukan riset tentang materi yang akan diajarkan, mengikuti tutorial online, dan berlatih menggunakan perangkat lunak desain grafis seperti Corel Draw. Selama kegiatan tersebut Robi mendapatkan proyek yang harus ia kerjakan untuk memenuhi persyaratan dalam program VSGA tersebut. “Saat ini proyek yang sedang saya kerjakan yaitu desain ulang logo ASUS ROG dengan konsep burung hantu, menggunakan warna merah, hitam dan putih,” tuturnya.
Selama program VSGA berlangsung, Robi banyak menghadapi tantangan dan hambatan, “Tantangan terbesar adalah mengatur waktu antara pelatihan, kuliah, kegiatan pribadi dan Salah satu hambatan yang saya hadapi adalah menemukan konsep desain yang tepat dan menarik,” ungkap Robi. Tentunya tantangan dan hambatan suatu hal yang wajar dalam sebuah ujian atau seleksi, untuk mengukur kemampuan peserta sudah sampai sejauh apa. Robi mengatasi rintangan tersebut dengan mencari referensi di internet dalam menentukan konsep, serta membuat jadwal yang terstruktur dan prioritas yang jelas dalam membagi waktu kuliah, pelatihan, dan kegiatan pribadi.
Terakhir, Robi memberikan harapan serta saran untuk pelatihan VSGA kedepan nanti, “Harapannya adalah agar pelatihan VSGA terus memperbaharui kurikulumnya sesuai dengan perkembangan industri dan teknologi dan berharap ada lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek nyata,” tutupnya.
Penulis: Andini Septiannur dan Muhammad Robbi Pangestu
Program VSGA: Membantu Talenta Muda Berkembang melalui Sertifikasi Berbasis Kompetensi
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Senin, September 23, 2024
Rating:
Tidak ada komentar