Atap Sekretariat TWP Ambruk, Pengurus Terpaksa Cari Alternatif Tempat
Atap sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Wasi Putih (TWP) Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) ambruk pada Sabtu, 1 Februari 2025. Insiden ini diduga disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir. Tidak ada korban dalam insiden ini, tetapi runtuhnya atap menyebabkan sekretariat mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.
Berdasarkan keterangan pengurus TWP, kondisi kebocoran pada atap sekretariat sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2023. Seiring waktu, kebocoran semakin parah hingga akhirnya menyebabkan struktur atap melemah dan runtuh. Saat kembali dari libur, Nor Isman Nadi dan Muhammad Aril, pengurus TWP, mendapati kondisi sekretariat dalam keadaan rusak parah dengan kabel listrik serta lampu yang terlepas akibat ambruknya atap. Awalnya mereka mengira sekretariat telah dibobol, namun setelah diperiksa lebih lanjut, tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan yang disengaja. Isman menjelaskan bahwa, “Untuk masalah bocor ini sudah kami laporkan bahwa sekre kami kebocoran, tetapi tidak disangka bakal ambruk dan hancur ada juga kerusakan lain seperti lampu lepas, kabel lepas,” jelasnya.
Kondisi ini mengharuskan anggota TWP mencari tempat alternatif untuk melanjutkan aktivitas mereka. Karena sekretariat tidak bisa digunakan, mereka terpaksa melakukan pertemuan dan latihan di tempat lain yang ada di luar kampus, seperti Taman Budaya atau kafe. Tetapi, berpindah-pindah tempat juga menambah kendala dalam koordinasi dan efektivitas kerja tim. Aril mengungkapkan bahwa, “Untuk kegiatan, memang jadi terhambat, terutama bagi kami yang biasanya berkumpul di sekretariat. Karena tidak bisa digunakan, kami harus berkumpul di luar, tapi sulit mengatur waktu jika harus di luar terus,” ungkapnya.
Selain itu, beberapa peralatan penting seperti alat musik tradisional, printer, keyboard, dan dokumen organisasi juga harus diamankan agar tidak semakin rusak akibat rembesan air hujan yang masuk ke dalam ruangan. Pengurus TWP berusaha secepat mungkin menyelamatkan barang-barang tersebut agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Untuk menginformasikan kondisi terkini sekretariat, pengurus TWP segera mendokumentasikan kerusakan melalui foto dan video yang dikirimkan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Dewan Perwakilan Mahasiswa (Depma) guna diteruskan kepada pihak akademik. “Setiap tahun kami mengirimkan laporan, termasuk sebelum atap ini ambruk,” ujar Isman.
Dokumentasi tersebut mencakup kondisi atap yang ambruk, kabel listrik yang terlepas, serta genangan air yang mulai memenuhi ruangan. Mereka berharap laporan ini dapat menjadi dasar pertimbangan untuk segera dilakukan perbaikan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perawatan berkala terhadap fasilitas organisasi mahasiswa. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, pengecekkan rutin terhadap kondisi bangunan menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dimasa mendatang. Tidak hanya bagi TWP, tetapi juga bagi UKM lain yang memiliki sekretariat dengan kondisi bangunan yang mulai menua.
Meskipun telah menyampaikan laporan, hingga saat ini pengurus TWP masih menunggu tindak lanjut mengenai perbaikan sekretariat. Isman dan Aril berharap agar perbaikan dapat segera dilakukan agar kegiatan organisasi dapat berjalan kembali seperti semula dan mereka juga berharap ada langkah-langkah perbaikan untuk memastikan kondisi sekretariat dan fasilitas kampus lainnya tetap aman dan layak digunakan dalam jangka panjang.

Tidak ada komentar