Transisi Kepemimpinan Presma Poliban Kini Terulang Lagi di Tahun 2025
Civitas akademika Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) tengah diguncangkan dengan keputusan mengejutkan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (Depma) yang menyatakan bahwa jabatan Presiden Mahasiswa (Presma) periode 2024/2025 yang sebelumnya dipegang oleh Frans Heldo kini dialihkan kepada Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) yaitu Akhmad Sibawayhi. Informasi mengenai pergantian jabatan ini terungkap setelah Depma dan BEM Poliban mengunggah keputusan hasil kongres Depma yang sebelumnya dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 17 Februari 2025. Unggahan ini di sebarkan melalui akun Instagram resmi Depma pada tanggal 23 Februari 2025.
Sebelumnya, peralihan jabatan Presma pada wakilnya ini juga sempat terjadi pada keperiodean 2021/2022. di mana, ketika itu Muhammad Syahid Makhdum yang memegang jabatan sebagai Presma 2021/2022 mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh wakilnya yaitu Muhammad Iqbal Firdaus. Sehingga, hal ini tentu kembali memicu berbagai spekulasi dari banyak pihak di lingkungan kampus Poliban.
Akhmad Sibawayhi mengungkapkan bahwa sebelum transisi kepemimpinan ini terjadi, Peralihan Jabatan Sementara (PJS) sudah dilakukan sejak 27 Januari 2025 hingga Kongres Depma selesai. Hal ini atas pertimbangan dari pengurus yang lain akibat terkendalanya administratif yang dialami oleh BEM. Banyak proposal serta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang membutuhkan tanda tangan Presma, namun Frans Heldo kerap berhalangan hadir. Langkah ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan tanda tangan serta memastikan kelancaran administrasi organisasi.
Selain itu, faktor lain yang melatarbelakangi keputusan ini adalah kondisi kesehatan Frans Heldo yang kurang stabil, ditambah dengan kesibukannya menjalani magang serta pekerjaan di luar kampus. Beban tersebut membuatnya merasa tidak mampu lagi menjalankan tanggungjawab sebagai Presma. Pihak Depma telah memberikan arahan agar Frans Heldo segera mengajukan surat pengunduran diri. Namun, hingga kongres Depma berlangsung surat tersebut belum diserahkan dan yang bersangkutan juga tidak menghadiri acara tersebut. Sehingga Depma membuat keputusan untuk mencabut jabatan Frans Heldo dan mengesahkan Presma baru, yaitu Akhmad Sibawayhi yang sebelumnya menjabat sebagai Wapresma.
Pergantian kepemimpinan ini tentu membawa dampak yang signifikan bagi jalannya program kerja di organisasi. Akhmad Sibawayhi menegaskan bahwa meskipun terjadi perubahan kepemimpinan, program kerja BEM akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun, perubahan ini pastinya akan berpengaruh pada struktur kepengurusan di BEM. Akhmad Sibawayhi mengungkapkan, "Untuk jabatan Presiden Mahasiswa, saya pribadi dan Wakil Presiden Mahasiswa masih dikosongkan dalam struktur kepengurusan, dan untuk Frans Heldo akan ditindaklanjuti dengan tetap dikeluarkan dari BEM Politeknik Negeri Banjarmasin," tuturnya. Sehingga hal ini memunculkan tantangan baru bagi BEM dalam mengisi kekosongan stuktur tersebut.
Akhmad Sibawayhi juga menerangkan bahwa keputusan ini sudah disepakati bersama dan dianggap sebagai keputusan yang terbaik untuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poliban. Ia juga menjelaskan bahwa keputusan ini pun sudah dirundingkan dengan wadir 3 yaitu H. M. Syafwansyah Effendi, S.T., M.T. yang mengurusi Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama sekaligus pembina dari BEM sendiri. "Hal ini sudah kami koordinasikan dengan Wakil Direktur 3 selaku pembina, respon dari beliau setuju saja terkait semua keputusan yang diambil oleh pihak BEM," ujarnya.
Tak lupa, harapan besar pun diungkapkan oleh Akhmad Sibawayhi yang kini memikul tugas sebagai Presiden Mahasiswa yang baru. "Harapannya dengan adanya peralihan kepemimpinan ini dapat berdampak positif untuk keberlangsungan BEM seterusnya hingga akhir periode," tuturnya. Pergantian yang kini terulang kembali, tentunya membuahkan sebuah pembelajaran bagi mahasiswa/i yang mengikuti organisasi di kampus. Bahwasanya, konsistensi dalam menjalankan tanggungjawab serta menjaga komunikasi dalam kepengurusan merupakan kunci utama dalam mempertahankan keberlangsungan organisasi. Dengan semangat serta dedikasi yang kuat, diharapkan BEM Poliban tetap mampu menjalankan tugas dan fungsinya hingga akhir masa jabatan dengan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar